Puasa Qadha Ramadan di Bulan Syawal: Tanggal dan Panduanya

Seorang Muslim yang telah menyelesaikan ibadah puasa Ramadan dan merayakan Idulfitri 1446 Hijriah diwajibkan untuk mengganti puasa yang tertinggal, jika ada, seperti akibat sakit atau perjalanan. Puasa qadha Ramadan adalah penggantinya.

Penjelasan Mengenai Puasa Qadha Ramadan:

• Waktu Pelaksanaan Puasa Qadha: Puasa qadha sebaiknya dilakukan segera setelah Ramadan, kecuali pada hari-hari yang diharamkan untuk berpuasa, misalnya Idulfitri, Iduladha, dan hari-hari Tasyrik.

• Batasan Waktu: Tidak ada batasan pasti, selama puasa qadha dilakukan sebelum memasuki bulan Ramadan tahun berikutnya.

• Pelaksanaan di Bulan Syawal: Disarankan untuk menjalankan puasa qadha di bulan Syawal, sesudah 1 Syawal (Idulfitri).

Tata Cara Pelaksanaan Puasa Qadha:

• Niat: Niat puasa qadha Ramadan harus dilakukan sebelum fajar.

• Bacaan Niat: “Saya berniat puasa qadha Ramadan tahun lalu karena Allah SWT.”

• Masa Puasa: Sama seperti puasa Ramadan, dari terbit fajar hingga terbenam matahari, menahan diri dari makan, minum, dan hal-hal yang membatalkan puasa.

Pentingnya Melaksanakan Puasa Qadha dengan Segera:

• Fidyah: Menunda qadha hingga sebelum Ramadan berikutnya tanpa alasan yang dibenarkan dapat mengharuskan membayar fidyah, menurut sebagian ulama.

• Kepatuhan dan Pahala: Menyelesaikan puasa qadha bukan hanya menunaikan kewajiban, tetapi juga menunjukkan kepatuhan terhadap perintah Allah SWT, sambil berpotensi mendapatkan pahala tambahan dengan menjalankannya di bulan Syawal.

Petunjuk dari Pemerintah Indonesia:

Pemerintah Indonesia telah menetapkan bahwa 1 Syawal 1446 Hijriah jatuh pada Senin, 31 Maret 2025. Oleh sebab itu, pelaksanaan puasa qadha Ramadan dapat dimulai pada 2 Syawal 1446 Hijriah, yaitu Selasa, 1 April 2025, dan seterusnya.

Disarankan untuk selalu memperhatikan petunjuk dari ulama terkait pelaksanaan ibadah, seperti puasa qadha Ramadan, untuk mendapatkan berkah dan ridha Allah SWT.