Mantan Presiden Brasil Jair Bolsonaro Akan Diadili Karena Percobaan Kudeta

Mahkamah Agung Brasil telah memerintahkan mantan presiden sayap kanan, Jair Bolsonaro, untuk diadili atas tuduhan merencanakan kudeta, yang bisa mengakhiri peluangnya kembali ke arena politik. Inilah pertama kalinya sejak Brasil kembali ke demokrasi pada tahun 1985, setelah kediktatoran militer selama dua dekade, seorang mantan presiden dihadapkan pada tuduhan mencoba pengambilalihan kekuasaan dengan paksa.

Rincian Kasus:

• Tuduhan Berat: Bolsonaro dituduh memimpin “organisasi kriminal” yang berkonspirasi agar dia tetap berkuasa melewati hasil pemilihan umum 2022.

• Ancaman Hukuman: Jika terbukti bersalah, Bolsonaro dapat dijatuhi hukuman penjara lebih dari 40 tahun dan diasingkan dari politik.

• Rencana Kudeta: Setelah kalah tipis dari rival sayap kiri, Luiz Inacio Lula da Silva, Bolsonaro diduga bersama para pelaku kudeta merencanakan pengumuman keadaan darurat untuk mengadakan pemilihan umum baru.

• Daftar Sasaran: Selain merencanakan kudeta, Bolsonaro juga dituduh mengetahui rencana pembunuhan terhadap Lula, Wakil Presiden Geraldo Alckmin, dan Hakim Agung Alexandre de Moraes.

Reaksi:

• Penolakan Tuduhan: Meski tidak hadir di pengadilan, Bolsonaro mengecam tuduhan tersebut sebagai “tidak berdasar” dan menduga adanya motif pribadi.

• Pernyataan Lula: Lula, yang hampir menjadi korban rencana pembunuhan, menyatakan harapannya agar keadilan ditegakkan dan menyebut bahwa semua orang tahu apa yang dilakukan Bolsonaro.

Meskipun Bolsonaro belum memberikan bukti sebaliknya, keputusan Mahkamah Agung ini menciptakan gejolak dalam dunia politik Brasil dan dapat mempengaruhi jalannya pemilihan presiden mendatang.